Skip to main content

Membudidayakan Ikan Maskoki Atau Carassius Auratus Auratus


Ikan hias ini memiliki bentuk tubuh lucu, bermata besar agak menonjol ke luar, dan warna sisik yang menarik, berderet rapi mengilap menutupi tubuh seperti genteng rumah. Warnanya cukup bervariasi, dari putih, metalik, merah, kuning, merah kekuningan, hijau, hitam ,atau gabungan dari wama-warna tersebut.

Maskoki juga memiliki sirip yang berfungsi sebagai alat keseimbangan dan sebagai tenaga gerak yang dibantu oleh kontraksi otot tubuh atau otot ekornya. Sirip ini terdiri dari sirip dada, sirip perut, dan sirip punggung.

Namun, beberapa jenis maskoki tidak memiliki sirip punggung. Sirip perut dan sirip dada bekerja sama dengan gelembung udara berfungsi sebagai pengendali dan daya dorong tubuh untuk melakukan gerakan ke atas dan ke bawah.

Sementara itu, sirip punggung dan sirip belakang berfungsi menjaga tubuh agar tidak terguling ke arah samping. Sirip punggung terletak di bagian punggung dan sirip belakang terletak di depan sirip ekor dekat lubang kelamin (genital).

Sirip-sisrip ini membuat maskoki bisa bergerak lincah. Sirip maskoki bervariasi, terutama sirip ekornya. Sirip ekor maskoki bisa tunggal, berpasangan, atau gabungan dari bentuk tunggal dan berpasangan. Pada bentuk gabungan ini, di bagian akhir dari ujung ekor tampak menggarpu, membulat, atau memanjang.

Jenis-jenis mas koki antara lain pearl scale (sisik mutiara), lion head (kepala singa), calico (kaliko), tosa (si ekor rumbai), ranchu (koki ganteng), sukiyu, spencer (oranda), buble eye (mata balon), red head (kepala merah), teleskop (mata teropong), black moor celestialm, fan tail (si ekor kipas), bull-dog, dan tosakin.

Memilih induk dewasa yang baik berumur 6-7 bulan dengan panjang tubuh sekitar 8 cm. Namun, yang paling ideal untuk dipijahkan adalah yang panjangnya 6 cm. Induk jantan memilik warna tajam, tubuh ramping, dan gerakannya gesit. Sementara itu, betina bertubuh pendek, gemuk, berwarna buram, dan gerakannya lamban. Perbandingan jantan dan betina adalah 1 : 1 (sepasang induk terdiri dari 2 ekor).

Mempersiapkan Pemijahan

Wadah pemijahan berpasangan atau massal berupa akuarium berukuran 100 x 50 x 40 cm dengan tinggi air 30 cm atau 25 x 25 x 25 cm dengan tinggi air 20 cm. Air harus steril dan jernih, pH 6-7, serta suhu 22-26 °C. Substrat berupa tanaman air untuk menempelkan telur.

Proses Pemijahan

Maskoki jantan akan berenang merapikan sarang yang berupa akar atau daun tanaman air, kemudian mengejar betina dan menciumi sambil merapatkan badan. Setelah itu, telur akan keluar dari induk betina dan di-susul dengan pembuahan oleh induk jantan yang ditandai dengan keluarnya sperma. Telur akan menempel di tanaman air.

Merawat Telur dan Larva

Induk yang telah selesai kawin dipindahkan ke tempat lain. Agar telur terhindar dari jamur, MGO athu MB dilarutkan ke dalam air akuarium. Telur akan menetas setelah 36 jam. Perawatan di akuarium sebaiknya menggunakan aerasi.

Pakan berupa infusoria diberikan setelah 3 hari dan berlangsung selama 5 hari. Setelah itu, pakan berupa kutu air dapat diberikan. Anak ikan yang dihasilkan dari pemeliharaan tersebut sekitar 50 100 ekor dengan masa pemeliharaan 25 30 hari.

Merawat Anak Ikan

Perawatan anak ikan meliputi 3 tahapan. Pada tahap pertama, padat tebar untuk akuarium dan bak 20-30 ekor/2 liter air dan untuk kolam tanah 50 ekor/m3. Tahap kedua ditebarkan 15-20 ekor/2 liter air dan tahap ketiga ditebarkan 10-15 ekor/2 liter air. Pakan untuk anak ikan berupa kutu air atau cacing. Lama pemeliharaan untuk setiap tahap 25 30 hari.