Skip to main content

Trik Budidaya Ikan Hias Kaisar, Dikenal Juga Sebagai Emperor Tetra Atau Nematobrycon Palmeri


Ikan kaisar yang berukuran kecil ini memiliki warna sawo matang dan kadang-kadang memiliki warna-warna pelangi (jika terkena sinar). Ikan ini sangat menarik jika dipelihara dalam jumlah banyak di satu akuarium. Punggungnya berwarna gelap dan ada garis biru merah di mulut dan ekor. Perut berwarna merah muda atau kuning agak putih dan siripnya transparan.

Untuk pemilihan induk dapat diambil dari ikan dewasa (berumur 7 bulan) dengan panjang kira-kira 5 cm. Induk jantan biasanya agak ramping, panjang, warna menyala, dan sirip berwarna kuning transparan. Sementara itu, induk betina perutnya gemuk dan lebih pendek daripada induk jantan.

Mempersiapkan Pemijahan
  1. Wadah untuk pemijahan jenis ikan ini bisa berupa akuarium atau bak tembok. Akuarium yang dianjurkan berukuran 100 x 50 x 40 cm dan bak tembok berukuran 1 x 1 m atau 2 x 1 m. Sebelum digunakan, akuarium atau bak dibersihkan dengan PK dengan dosis 1 gram/m3 agar bebas penyakit dan diupayakan terlindung dari sinar matahari dan hujan. Selain itu, harus terhindar dari keributan agar ikan tidak stres. Tinggi air dari dasar akuarium atau bak 20-30 cm.
  2. Air harus bersih dan jernih dengan pH sekitar 6,5, serta suhu 23-25 °C.
  3. Substrat untuk menempelkan telur berupa tanaman air, seperti hydrilla dan eceng gondok.

Proses Pemijahan

Ikan ini umumnya dipijahkan secara massal dengan perbandingan jantan dan betina seperti pemijahan berpasangan, yaitu 1 : 1. Proses bercumbu berlangsung sekitar 2 jam. Setelah itu, telur akan dikeluarkan oleh induk betina dan dibuahi induk jantan. Telur-telur tersebut akan ditempelkan di daun tanaman air (hydrilla) atau di akar eceng gondok.

Proses pemijahan berjalan sekitar 3-5 jam karena terjadi secara massal. Saat bertelur setiap induk tidak sama. Induk yang telah selesai kawin segera diangkat dan diletakkan di tempat semula. Sementara itu, telur dibiarkan menetas di wadah pemijahan dan diberi aerasi ringan.

Setelah 24 jam keluar dari induk betina. Malachite Green Oxalate dan MB perlu dilarutkan untuk menghindarkan telur dari serangan jamur. Larva yang baru menetas tidak perlu diberi pakan, karena masih ada cadangan pakan berupa egg yolk. Setelah berumur 3 hari, pakan berupa rotifera atau nauphi artemia bisa diberikan.

Merawat Anak Ikan

Setelah berumur 10 hari larva bisa dipindahkan ke wadah yang lebih besar. Misalnya, akuarium berukuran 100 x 50 x 40 cm dan diletakkan di tempat yang sejuk. Pakan berupa kutu air atau cacing rambut diberikan 2 hari sekali. Penggantian air dilakukan setiap 7 hari sekali. Air hanya diganti 1/4 bagian dengan cara disifon.

Setelah sekitar 25 hari atau panjang ikan menjadi 1 cm, ikan bisa dijual atau dibesarkan. Pembesaran lanjutan dapat dilakukan di bak tembok yang sama. Hanya, padat tebar dikurangi menjadi 5-10 ekor/liter air. Setelah 40— 50 hari atau panjangnya 1,5-2 cm, ikan dapat dipasarkan.