Skip to main content

Ternak Ikan Black Tetra Atau Gymnocorymbus Ternetzi


Badan ikan jenis black tetra berbentuk compressed(pipih ke samping). Bagian punggungnya berwarna hijau dan bagian perut putih perak. Di tubuhnya terdapat 3 garis hitam, yaitu di dekat mata, di dekat mulut, dan di bawah sirip pung-gung. Garis-garis tersebut hanya sebatas pertengahan badan. Ukuran black tetra dewasa biasanya mencapai 7,5 cm.

Untuk memilih induk jantan dan betina dari jenis ini ternyata cukup sulit. Karena itu, untuk membedakannya perlu ke-telitian khusus, terutama dalam melihat bentuknya. Black tetra jantan umumnya lebih langsing dan agak panjang, sedangkan betinanya agak pendek dan gemuk. Umur induk yang prima adalah 5 7 bulan dengan panjang sekitar 3,5 cm.

Mempersiapkan Pemijahan
  1. Wadah yang cocok untuk memijahkan ikan jenis ini adalah akuarium. Dalam pemijahan jenis-jenis ikan sebelumnya, akuarium yang digunakan umumnya berwarna gelap atau terang dan diselimuti plastik hitam. Namun, untuk ikan jenis ini, akuarium berbentuk kotak polos (tanpa warna gelap). Ukuran akuarium untuk pemijahan massal berbeda dengan akuarium untuk pemijahan berpasangan. Untuk pemijahan massal ukurannnya 80 x 50 x 40 cm atau 100 x 50 x 40 cm, sedangkan untuk pemijahan berpasangan ukurannnya 25 x 25 x 25 cm.
  2. Air harus bersih, jernih, steril, dengan pH 6-6,5 dan suhu 24-26 °C.
  3. Substrat untuk menempelkan telur berupa tanaman air, seperti myriophyllum dan atau cabomba.

Proses Pemijahan
  1. Setelah air di dalam akuarium siap, induk-induk ikan dilepaskan dengan perbandingan jantan dan betina 1 : 1, baik untuk pemijahan massal maupun berpasangan. Proses pemijahan jenis ikan ini ternyata cukup lama dan memerlukan proses percumbuan selama 6 jam. Ikan yang memijah ditandai oleh keluarnya telur dari induk betina, kemudian dibuahi oleh sperma jantan dan ditempelkan di substrat yang berupa tanaman air.
  2. Setelah selesai memijah, induk-induk tersebut segera dipisahkan ke tempat lain atau tempat semula.

Merawat Telur dan Larva
  1. Telur yang menempel di tanaman air tetap dibiarkan berada di dalam akuarium pemijahan. Setelah 48 jam telur akan menetas. Sambil menunggu semua telur menetas, air diberi tambahan udara dengan perlahan-lahan untuk memberikan tambahan 02 pada telur dan larva.
  2. MGO dan MB dilarutkan dalam air agar telur terhindar dari jamur.
  3. Tiga hari setelah menetas, pakan berupa rotifera dan nauphi artemia bisa diberikan hingga larva berumur 10 hari. Setelah itu, baru didederkan di akuarium yang lebih luas.

Merawat Anak Ikan
  1. Dalam pembesaran anak ikan, sebelum dapat dijual atau dipasarkan, anak ikan harus melalui 2-3 tahap perawatan. Setiap tahapan memerlukan perlakuan yang sama. Perbedaannya hanya pada padat tebarnya.
  2. Penebaran tahap pertama antara 10-15 ekor/liter air, tahap kedua berkurang menjadi 7-10 ekor/liter air, dan tahap ketiga menjadi 5 ekor/liter air. Pemeliharaan setiap tahap 25-30 hari.
  3. Penggantian air bisa dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan cara disifon sebanyak 1/ 4 bagian akuarium. Selama pemeliharaan, aerasi tetap diperlukan.
  4. Dalam pembesaran ini, wadah yang digunakan selain akuarium bisa berupa bak tembok dengan ketinggian air 20-30 cm dari dasar bak.