Skip to main content

Budidaya Ikan Tambakan Atau Helostoma Temminckii


Ikan hias air tawar ini berwarna merah jambu keputih-putihan atau ada juga yang kehijauan hingga perak kehijauan, dan biasanya perutnya berwarna putih. Bentuk badan agak membulat lonjong, tinggi, kepala lancip, mulut kecil, dan mata berwarna cokelat dilingkari warna kuning.

Ikan tambakan siap memijah menjadi indukan setelah berumur 1 1,5 tahun dengan panjang rata-rata 10-12 cm. Induk jantan memiliki warna yang lebih terlihat dibandingkan dengan warna induk betina dengan tubuh ramping dan agak panjang. Sementara itu, induk betina memiliki warna tubuh yang buram dan perutnya gemuk.

Mempersiapkan Pemijahan
  1. Wadah untuk memijahkan ikan tambakan bisa berupa akuarium, bak tembok, atau kolam tanah. Akuarium untuk memijahkan secara berpasangan, sedangkan bak tembok dan kolam tanah untuk memijahkan secara massal. Akuarium berukuran 60 x 50 x 40 cm, bak tembok 100 x 100 x 50 cm atau 200 x 100 x 50 cm, dan kolam tanah 50 m3 atau 100 m3.
  2. Air harus jernih dan steril dengan pH 6,5-7, serta suhu 24-26 °C.
  3. Substrat bisa berupa tanaman air yang terapung atau lembaran daun mangkokan.

Proses Pemijahan
  1. Setelah wadah disucihamakan dan telah kering, air dimasukkan setinggi 30-40 cm. Kedua induk bisa langsung dilepaskan ke dalam wadah. Akuarium diisi satu pasang induk, sedangkan bak tembok diisi 3-5 pasang induk, dan kolam tanah dengan padat tebar 4 pasang/m3.
  2. Sebelum diisi air, kolam tanah terlebih dahulu dikapur dan dipupuk, kemudian direndam selama 5 hari. Setelah itu, induk-induk dilepaskan.
  3. Ikan jenis ini akan memijah pada dini hari atau menjelang pagi hari. Di dalam wadah bisa ditebarkan rumput-rumput kering atau azolla agar ikan jantan membuat gelembung sarang.
  4. Setelah 2-3 hari, sarang yang dibuat oleh induk jantan akan tampak. Pada hari keempat, telur-telur yang telah menetas akan tampak.

Merawat Telur dan Larva

Telur akan menetas setelah 24-36 jam. Perawatan akan lebih efektif jika dilakukan oleh induk jantan hingga umur 10-15 hari. Agar telur terhindar dari jamur, air di dalam wadah diberi larutan MGO dan MB. Pakan berupa infusoria diberikan setelah 3 hari sejak telur menetas.

Induk dibiarkan menetap di wadah tersebut hingga 10-15 hari dan diberi pakan berupa jentik nyamuk. Di kolam tanah, setelah berumur 15 hari atau panjangnya telah mencapai 0,5-1 cm, ikan ditangkap dengan seser (scope net), kemudian dibesarkan di kolam tersendiri atau bak tembok.

Merawat Anak Ikan

Anak-anak ikan yang telah berumur 10-15 hari dipelihara di tempat yang lebih luas, baik berupa akuarium, bak tembok, maupun kolam tanah. Padat tebar di akuarium dan bak tembok adalah 5-10 ekor, sedangkan di kolam tanah 10-15 ekor. Pakan berupa kutu air atau cacing rambut. Pemeliharaan berlangsung selama 25-30 hari.

Kolam tanah sebelumnya dipupuk dan dikapur. Pemeliharaan di kolam tanah sama dengan di akuarium dan bak tembok, yaitu selama 25-30 hari. Setiap wadah menghasilkan ikan yang ukurannya berbeda-beda. Di akuarium dan bak, ukuran anak ikan 1-2 cm, sedangkan di kolam ukurannya bisa mencapai 2-4 cm.